Halaman

Selasa, 11 Juni 2013

Biogas Dari Kotoran Ternak

Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan
industri,  transportasi  dan  rumah  tangga  dari  tahun  ketahun  semakin  meningkat.
Menyebabkan  ketersediaan  bahan  bakar  menjadi  terbatas,  atau  harga  menjadi
melambung.  Terkait  dengan  masalah  tersebut,  salah  satu  kebijakan pemerintah  ialah rencana pengurangan penggunaan bahan bakar minyak  tanah untuk  keperluan rumah tangga.
Sejalan dengan hal  itu pemerintah juga mendorong upaya- upaya untuk  penggunaan
sumber-sumber  energi  alternatif lainnya yang dianggap  layak  dilihat  dari  segi  teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatip telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Penggunaan biogas belum cukup berkembang luas antara lain disebabkan oleh karena
masih relatif murahnya harga BBM yang disubsidi, sementara teknologi yang diperkenalkan selama ini  masih memerlukan biaya yang cukup tinggi  karena berupa konstruksi  beton dengan ukuran  yang cukup besar. Mulai  tahun 2000-an telah dikembangkan  reaktor biogas skala kecil (rumah tangga) dengan konstruksi sederhana, terbuat dari plastik secara siap pasang (knockdown) dan dengan harga yang relatif murah. Dan reaktor biogas dapat juga dibuat dari sumur tembok dan dengan drum serta dengan bahan baku kotoran ternak dan limbah pertanian.

Manfaat Energi Biogas
Manfaat energi  biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai  pengganti  bahan bakar
khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak. Dalam skala besar,
biogas dapat  digunakan sebagai  pembangkit  energi  listrik.  Di  samping itu,  dari  proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak  yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.

Potensi Pengembangan Biogas di Indonesia
Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal tersebut mengingat
cukup banyaknya populasi  ternak .  Jumlah sapi 11 juta ekor, kerbau 3 juta ekor dan
kuda 500 ribu ekor . Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan  ±  2 m
 biogas
per hari.

Potensi Ekonomis Biogas
Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1
m biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah.  Di samping itu
pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai
ekonomis yang tidak kecil pula.

PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS
Prinsip  pembuatan  biogas  adalah  adanya  dekomposisi  bahan  organik  secara
anaerobik (tertutup dari  udara bebas)  untuk  menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas
inilah yang disebut biogas.
Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama
bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55
C, dimana pada
suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal.
Hasil  perombakan bahan bahan organik oleh bakteri  adalah gas metan.

MEMBANGUN INSTALASI BIOGAS
Bangunan  utama  dari  instalasi  biogas  adalah  Digester  yang  berfungsi  untuk
menampung  gas  metan  hasil  perombakan  bahan  bahan  organik  oleh  bakteri.  Jenis digester  yang  paling  banyak  digunakan  adalah  model  continuous  feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan.
Lahan  yang  diperlukan  sekitar  16  m Untuk  membuat  digester  diperlukan  bahan
bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat
dan pipa prolon.
Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak
dapat langsung disalurkan kedalam digester.  Disamping digester harus dibangun juga
penampung  sludge  (lumpur)  dimana  slugde  tersebut  nantinya  dapat  dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga

SPESIFIKASI TEKNIS
1. Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter
2. Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter
3. Kompor Biogas : 1 buah
4. Drum pengaduk bahan : 1 buah
5. Pengaman gas : 1 buah
6. Selang saluran gas : + 10 m
7. Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/ kerbau.

8. Biogas yang dihasilkan 4 m



0 komentar:

Posting Komentar

Tulis kritik dan saran untuk blog ini....Agar semakin maju...

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

(To help this blog Click JOIN THIS SITE Icon in right corner )

And Please Don't Forget to comment after read my article....
(^_^)

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::