Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik
itu untuk keperluan
industri, transportasi dan
rumah tangga dari
tahun ketahun semakin
meningkat.
Menyebabkan
ketersediaan bahan bakar
menjadi terbatas, atau
harga menjadi
melambung. Terkait
dengan masalah tersebut,
salah satu kebijakan pemerintah ialah rencana
pengurangan penggunaan bahan bakar minyak
tanah untuk keperluan rumah tangga.
Sejalan dengan hal itu
pemerintah juga mendorong upaya- upaya untuk
penggunaan
sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak
dilihat dari segi teknis, ekonomi, dan
lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi
alternatip telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Penggunaan biogas belum cukup berkembang luas antara lain
disebabkan oleh karena
masih relatif murahnya harga BBM yang disubsidi, sementara
teknologi yang diperkenalkan selama ini masih memerlukan biaya yang cukup tinggi karena berupa konstruksi beton dengan
ukuran yang cukup besar. Mulai tahun 2000-an telah dikembangkan reaktor biogas skala
kecil (rumah tangga) dengan konstruksi sederhana, terbuat dari plastik secara siap pasang (knockdown) dan dengan harga yang relatif murah. Dan reaktor biogas dapat juga dibuat dari sumur tembok
dan dengan drum serta dengan bahan baku kotoran ternak dan
limbah pertanian.
Manfaat Energi Biogas
Manfaat energi biogas
adalah menghasilkan gas metan sebagai
pengganti bahan bakar
khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak.
Dalam skala besar,
biogas dapat digunakan
sebagai pembangkit energi
listrik. Di samping itu,
dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Dan yang lebih penting lagi adalah
mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.
Potensi Pengembangan Biogas di Indonesia
Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal
tersebut mengingat
cukup banyaknya populasi
ternak . Jumlah sapi 11 juta
ekor, kerbau 3 juta ekor dan
kuda 500 ribu ekor . Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat
dihasilkan ± 2 m
biogas
per hari.
Potensi Ekonomis Biogas
Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut
mengingat bahwa 1
m biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak
tanah. Di samping itu
pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah
tentu mempunyai nilai
ekonomis yang tidak kecil pula.
PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS
Prinsip pembuatan biogas
adalah adanya dekomposisi
bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari
udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan
karbon dioksida, gas
inilah yang disebut biogas.
Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme,
terutama
bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55
C, dimana pada
suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik
secara optimal.
Hasil perombakan bahan
bahan organik oleh bakteri adalah gas
metan.
MEMBANGUN INSTALASI BIOGAS
Bangunan utama dari
instalasi biogas adalah
Digester yang berfungsi
untuk
menampung gas metan
hasil perombakan bahan
bahan organik oleh
bakteri. Jenis digester yang paling
banyak digunakan adalah
model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari.
Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan
banyaknya biogas yang diinginkan.
Lahan yang diperlukan sekitar
16 m Untuk
membuat digester diperlukan
bahan
bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah,
besi konstruksi, cat
dan pipa prolon.
Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga
kotoran ternak
dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga
penampung sludge (lumpur)
dimana slugde tersebut
nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan
pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter
2. Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter
3. Kompor Biogas : 1 buah
4. Drum pengaduk bahan : 1 buah
5. Pengaman gas : 1 buah
6. Selang saluran gas : + 10 m
7. Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/
kerbau.
8. Biogas yang dihasilkan 4 m
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis kritik dan saran untuk blog ini....Agar semakin maju...
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
(To help this blog Click JOIN THIS SITE Icon in right corner )
And Please Don't Forget to comment after read my article....
(^_^)
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::