BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.
Bumi ini tersusun
dari beberapa lapisan yaitu lapisan barisfer, lapisan antara,dan lapisan
litosfer. Barisfer merupakan lapisan inti bumi yang tersusun dari lapisannife
(nikel dan ferum). Sedangkan lapisan antara adalah lapisan yang terletak di
atasnife (nikel dan ferum) yang merupakan bahan cair dan berpijar. Adapun
litosfer adalahlapisan paling luar yang berada di atas lapisan antara.
Litosfer merupakan
lapisan bumi paling atas yang merupakan tempat tinggal mahkluk hidup, baik
oleh manusia, hewan dan tanaman. Semua akifitas manusiadilakukan di lapisan
litosfer. Manusia tinggal, berkembang biak, bekerja dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar di lapisan ini.
Lapisan litosfer
memiliki beragam bentuk, ada yang berupa pegunungan,dataran tinggi, dataran
rendah, maupun sungai. Perbedaan bentuk ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor alam yaitu tenaga endogen dan eksogen bumi. Perbedaan bentuk muka bumi
ini menyebabkan pengaruh yang berbeda terhadap kehidupan manusia. Olehsebab
itu, kita perlu mengkaji lebih dalam mengenai litosfer, bahan-bahan
penyusunnyaserta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
B. Rumusan masalah
Dari latar
belakang yang telah ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Apa
yang dimaksud dengan litosfer?
2. Bagaimana
struktur dan lapisan bumi itu?
3. Apa
saja material dan batuan penyusun lapisan?
4. Apa
yang dimaksud dengan tenaga geologi dan bagaimana peristiwa terjadinya?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan pembuatan
makalah ini adalah:
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok Pengembangan Konsep Dasar IPA.
2. Untuk
dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi.
3. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai “Litosfer”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Litosfer
Litosfer adalah
kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata
Yunani, litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya
lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit bumi. Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit
bumi yang bulat dengan ketabalan kurang lebih 1200 km. Ahli- ahli geofisika
menggunakan istilah litosfer dalam pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit
luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust).
Pada lapisan
ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah
sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki
ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Bumi tersusun dari
beberapa lapisan yaitu :
a. Kulit
bumi (lithosfer)
Lapisan ini pada
kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 1200 km, dengan masa jenis rata-rata 2,9
gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan yang mengapung diatas
astenosfer.
Lithosfer disebut
juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Lapisan ini memilikiketebalan
rata-rata 35Km. lapisan sial disebut juga lapisan kerak.
Pada lapisan sial
(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit
andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua.
Kerak bumi di
bagimenjadi dua, yaitu:
· Kerak
benua, kerak benua merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit
dibagian atasnya dan batuan beku basalt dibagian bawahnya. usia lapisan
kerak benua adalah sekitar 3,7-4,28 miliar tahun ditemukan di
Narryer Gneiss Terranedi Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
· Kerak
samudra. Merupakan benda padat yang terdiri atas endapan dilaut
pada bagian atasnya, kemudian di bagian bawahnya batuan vulkanik, dan
yang paling bawah batuan beku gabro dan peridolit. Usia kerak samudra saat ini adalah
sekitar 200 juta tahun. Kerak ini menempati dasar samudra.
2. Lapisan Sima
yaitu lapisan bumi yang disusun oleh logam-logan sillisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar
daripada lapisan sial, karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferromagnesium
dan batuan basalt. Lapisan ini bersifat elastis dan mempunyai ketebalan
rata-rata 65Km.
b. Selimut (Mantel)
Lapisan ini
mempunyai 2 bagian berturut-turut :
§ Mesosfer
: Lapisan ini dikedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat terletak dibawah
atenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km.
§ Astenosfer
: Lapisan ini dikedalaman 700 km, wujudnya agak kental tebalnya 100-400km.
Diduga lapisan ini tempat formasi magma.
c. Inti
Bumi (Barisfer atau Centrosfer)
Terdiri atas dua
bagian, yaitu inti luar (outer core) dan inti dalam (core). Lapisan inti luar
merupakan satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri atas besi, nikel, dan
oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer. Adapun lapisan inti
dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti dalam merupakan bola logam yang padat dan
mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C. Lapisan ini terbentuk dari besi
dan nikel padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi.
B. Material
Pembentuk Litosfer
a. Jenis
Batuan
Litosfer tersusun
atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan
berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun
litosfer.
1. Batuan
igneus atau Batuan beku
Batuan beku atau
batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") yaitu batuan yang
terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil
penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan beku adalah
batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan
sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan
beku.Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi
tiga macam, yaitu:
a. Batuan
Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam
terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih
berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit,
diotit, dan gabbro.
b. Batuan
Beku Gang/Korok
Batuan beku korok
terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan
bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses
pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk
tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan
ciri batuan beku korok.
c. Batuan
Beku Luar
Batuan beku luar
terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi
(seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah
basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
Untuk membedakan
batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga cirri utama, yaitu :
a. Tidak
mengandung fosil
b. Teksturnya
padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang permukaan kesemua arah
sama
c. Susunan sesuai
dengan pembentukannya
Batuan beku banyak
dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan pengeras jalan. Batuan beku ditambang
dengan cara dipecahkan bahkan dihancurkan.
2. Batuan
Endapan atau Batuan Sedimen
Batuan Sedimen merupakan
batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan.
Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian
terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang
menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
Berdasarkan tenaga
yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3 yaitu:
a. Batuan
sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai,
danau, atau air hujan.
b. Batuan
sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
c. Batuan
sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.
Berdasarkan tempat
pengendapannya batuan sedimen dibagi 5,yaitu :
a. Batuan
sedimen teristris: diendapkan di darat.
b. Batuan
sedimen marine: diendapkan di laut.
c. Batuan
sedimen limnis: diendapkan di danau.
d. Batuan
sedimen fluvial: diendapkan di sungai.
e. Batuan
seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.
Berdasarkan cara
pengendapannya batuan sedimen dibagi 3 yaitu:
1. Batuan
sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya.
Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi.
2. Batuan
sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur
kimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.
3. Batuan
sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya
terumbu karang.
3. Batuan
Metamorf
Batuan Metamorf
adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun secara
kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Batuan metamorf dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu
a. Metamorf
kontak (metamorf Termal)
batuan yang
terjadi akibat suhu yang sangat tinggi, biasanya terletak dekat dengan dapur
magma, contoh: marmer, dan batu bara dibukit asam.
b. Metamorf
dinamo (metamorf kinetik)
berubah karena
tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses pembentukan
kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan menyebabkan
butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya
batu lumpur menjadi batu tulis (slate).
c. Metamorf
pneumatolitis
berubah karena
pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi
turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata kuning).
b. Siklus
Batuan
Batu-batuan
mengalami siklus sebagaimana diperlihatkan dalam gambar sebagai berikut (gambar
siklus batu-batuan dialami dari magma), batuan cair pijar didalam lithosfer
a. Karena
pendinginannya makin lama makin padat akhirnya membeku menjadi batuan beku (2)
b. Batuan
beku rusak hancur karena tenaga eksogen, misal : air hujan, panas dingin, es
dingin, dsb. Diangkut dan diendapkan menjadi batuan sedimen kastis (3)
c.1 larut didalam
air dan langsung diendapkan menjadi batuan sedimen kemis (4a)
c.2 larut didalam
air diambil oleh organisme, dan melalui organisme itu membentuk batuan endapan
organis (4b)
d. Karena
suhu tinggi, tekanan besar, dan waktu yang lama, batuan beku serta batuan
sedimen berubah menjadi batuan metamorf (5)
e.
Ada kemungkinan karena terganggunya keseimbangan suhu dan tekanan, sehingga
batu-batuan mencair kembali menjadi magma.
C. Tenaga
Geologi
Yang dimaksud
tenaga geologi yaitu tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang terdiri
atas tenaga endogen dan tenaga eksogen.
1. Tenaga
endogen
Tenaga atau
kekuatan yang berasal dari bumi dapat dibedakan menjadi empat macam:
a. Orogenesis
yaitu gerak yang menyebabkan terjadinya gunung, tanah retak dan lapisan bumi
bergeser
b. Epirogenesis
yaitu gerak yang berjalannya perlahan-lahan pada permukaan bumi yang luas dan
menyebabkan turunnya lautan dan daratan
c. Tektogenesis
yaitu terjadinya perubahan keadaan batuan yang mengakibatkan putusnya hubungan
posisi batuan
d. Vulkanisme
yaitu gejala alam sebagai akibat dari adanya aktifitas dari magma didalam bumi.
Bentuk Muka Bumi
Akibat Tenaga Endogen
Tenaga endogen
terdiri dari tiga bagian :
§ Tektonisme
Yang dimaksud
dengan gerak tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang menyebabkan
perubahan bentuk kulit bumi. Gerak ini dibedakan menjadi gerak epirogenetik dan
gerak orogenetik.
d. Gerak
Epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif
lambat, berlangsung dalam waktu yang lama dan meliputi daerah luas. Ada dua
macam gerak epirogenetik, yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.
1.) Gerak
epirogenetik positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah
permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur
(Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda.
2.) Gerak
epirogenetik negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi
naik dan seolah olah permukaan air turun.
e. Gerak
Orogenetik, adalah gerak yang relatif lebih cepat dari pada gerak epirogenetik
merupakan gerakan pembentuk pegunungan. Gerak ini menyebabkan tekanan
horizontal dan vertikal di kulit bumi yang mnyebabkan peristiwa dislokasi atau
perpindahan letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan:
i. Lipatan/Kerutan
Kulit Bumi
Lipatan, yaitu
gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu
yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat,
kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung
lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas
dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring,
rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.
Macam-macam
lipatan:
1. Lipatan
tegak, yaitu arah tenaga vertikal berasal dari bawah
2. Lipatan
condong/miring, yaitu arah tenaga horizontal dan kekuatannya tidak sama.
3. Lipatan
rebah, yaitu tenaga horizontal dan berasa dari satu arah.
4. Lipatan
kelopak, yaitu arah horizontal searah, tetapi agak panjang.
5. Lipatan
isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
ii. Patahan
Patahan yaitu
gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu
yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah
tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun,
terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
§ Vulkanisme
Yang dimaksud
vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam
perut bumi.
1. Magma
adalah campuran batuan-batuan dalam keadaan cair agak liat serta sangat panas.
Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang
terkandung didalamnya. Magma dapat berbentuk gas, cair dan padat.
Macam magma
berdasarkan susunan mineralnya adalah:
Magma asam
(granitis): magma yang banyak mengandung kuarsa (SiO3) dan berwarna terang.
Magma basa
(basaltis): magma yang banyak mengandung besi dan magnesium dan berwarna gelap.
Magma pertengahan
(andesit): magma yang mengandung kuarsa, besi, dan magnesium seimbang dan
berwarna kelabu gelap.
2. Bagian-bagian
Gunung Api
a. Sumber
magma
b. Gang
c. Kawah
atau lubang pundan
d. Sumber
kawah
e. Gunng
api mungkin juga mempunyai anak pada lerengnya
3. Intrusi
magma
Intrusi magma
adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak
mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi
datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan
batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Batolit
adalah jenis batuan beku, yang mana batu tersebut terbentuk ketika masih di
dalam dapur magma.
c) Lakolit,
yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya
seperti lensa cembung atau kue serabi.
d) Gang
(korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela
sela lipatan (korok).
e) Apofisa
adalah cabang dari batu gang.
f) Diaterma
adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya
seperti silinder memanjang.
4. Ekstrusi
magma
Ekstrusi magma juga
biasa disebut erupsi, erupsi adalah peristiwa keluarnya magma dari dalam perut
bumi hingga mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan salah satu
penyebab terbentuknya gunung api atau vulkan.
Menurut sifatnya Erupsi
/ Ekstrusi magma dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) Erupsi
Effusif
Erupsi Effusif
merupakan ekstrusi magma yang tidak mengakibatkan letusan, hal ini disebabkan
karena tekanan gas terlalu kecil. Dalam letusan ini yang dikeluarkan hanyalah
beberapa material cair (lava) dan sedikit kandungan material padat.
Lava adalah magma yang berbentuk cair dan berpijar yang mengalir pada permukaan
numi.
b) Erupsi
Eksplosif
Erupsi Eksplosif
adalah ekstrusi magma yang sampai menyebabkan letusan, letusan tersebut
disebabkan karena tekanan gas dalam dapur magma sangat kuat. Biasanya kejadian
ini mampu menyemburkan material vulkan baik cair maupun padat.
Menurut bentuk
lubang keluarnya, magma erupsi dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
Erupsi linier:
Erupsi ini terjadi jika magma keluar melalui retakan yang terdapat pada kulit
bumi, sehingga membentuk lubang yang memanjang. Contoh: Letusan Gunung Api
Lakky yang terdapat pada pulau Eslandia dengan panjang hingga mencapai 30 Km.
Erupsi arel:
Erupsi arel terjadi disebabkan karena dapur magma mempunyai letak yang dekat
dengan permukaan bumi, sehingga permukaan bumi leleh dan mencair akibat lava
pijar (magma) yang keluar dari dapur magma langsung kepermukaan bumi. Contoh
Erupsi Arel: bekas letusan gunung api yang dikenal dengan Yellostone National
Park di Amerika Serikat.
Erupsi sentral:
Erupsi sentral merupakan erupsi yang terjadi hanya jika magma keluar
menggunakan satu lubang atau satu jalur, sehingga dapat menciptakan vulkan di
tempat keluarnya magma tersebut. Contoh: Letusan Gunung Krakatau.
5. Jenis-jenis
gunung berapi berdasarkan tipe letusan dapat dibedakan menjadi tiga:
· Gunung
Api Strato: berbentuk kerucut, tetapi berlapis-lapis. Terjadi karena letusan
yang kuat dan diselingi letusan yang lemah.
Contoh: Gunung
Merapi, Gunung Kelud, Gunung Agung
· Gunung
Api Maar: berbentuk seperti danau kecil, karena letusan eksplosif yang relatif
tidak kuat dan hanya berlangsung sekali. Contohnya Gunung Lamongan (Jawa
Timur).
· Gunung
Api Perisai/tameng: berbentuk seperti perisai, karena letusan dengan bahan
keluaran yang sangat cair. Contohnya gunung api di kepulauan Hawaii.
6. Letusan
Gunung Api
Bahan-bahan yang
dikeluarkan pada waktu gunung api meletus sebagai berikut:
a. Benda
Padat berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
b. Benda
Cair yang terdiri dari lava, lahar panas, dan lahar dingin.
1) Lava
yaitu magma yang telah sampai diluar
2) Lahar
panas yaitu aliran air panas bercampur dengan lumpur yang dimuntahkan dari
kawah.
3) Lahar
dingin yaitu aliran air dingin bercampur dengan lumpur yang terjadi karena
hujan lebat setelah gunung api meletus.
c. Bahan
Gas (eksalasi)
1) Solfatar:
gas-gas yang mengandung belerang yng keluar dari lubang solftara. Misalnya
Gunung Papandayan dan Gunung Sibayak
2) Fumoral:
lubang yang mengeluakan uap air
3) Mofet:
lubang yang mengeluarkan CO2. Misalnya Gunung Dieng.
7. Ciri
ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1) Suhu di sekitar
gunung naik
2) Mata air mejadi
kering
3) Sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4) Tumbuhan di
sekitar gunung layu, dan
5) Binatang di
sekitar gunung bermigrasi.
§ Seisme
(Gempa bumi)
Gempa bumi adalah
getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama
yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Apabila getaran iti merambat
melalui air laut maka disebut gempa laut.
Ø Macam-macam
Gempa Bumi
Menurut
intensitasnya gempa dibagi menjadi makroseisme dan mikroseisme. Secara umum
penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
i. Gempa
tektonis
Sebagian besar
gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu gerakan yang terjadi di dalam
kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergerakan.
ii. Gempa
vulkanis
Gempa vulkanis
adalah gempa yang disebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di
dalam struktur gunung berapi.
iii. Gempa
runtuhan
Gempa runtuhan
disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, intensitas gempa runtuhan sangat
kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh. Gempa runtuhan disebut juga
dengan gempa terban.
Ø Istilah-istilah
teknis dalam Gempa Bumi
Sumber gempa di
dalam bumi disebut hiposentrum. Dari hiposentrum ini getarannya diteruskan ke
segala arah. Tempat hiposentrum ini ada yang dalam sekali, ada yang dangkal. Di
Indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500 km. Contoh diawah
laut Flores ± 720 km. Pusat gempa pada permukaan bumi ini diatas hiposentrum
disebut episentrum. Kerusakan yang terbesar terdapat disekitar episentrum.
2. Tenaga
eksogen
Tenaga atau kekuatan
eksogen berasal dari sinar matahari, air, angin, dan makhluk hidup. Semua gaya
endogen itu dapat membangun permukaan bumi, (membuat relief) untuk gaya eksogen
(angin, air, sinar matahari) dapat merusak permukaan bumi.
Dalam peristiwa
pembentukan gunung (orogenesis), selalu diikuti adanya pengikisan permukaan
bumi yang disebut glyptogenesis. Dengan adanya pengikisan ini mengakibatkan
terjadinya sedimentasi yang disebut lithogenesis. Jadi, ketiga peristiwa
tersebut selalu terjadi berturut-turut dan berulang-ulang, hingga susunan kulit
bumi (lithosfer) selalu berubah-ubah. Oleh sebab itu, peristiwa orogenesis,
plythogenesis dan lithogenesis itu disebut siklus geologi.
a. Pelapukan
Adalah segala
perubahan dalam bentuk pengaruh keadaan cuaca (misal air, suhu). Hasil pelapkan
batuan ini dapat mengakibatkan terbentuknya tanah.
Macam-macam
pelapukan:
ü Pelapukan
Mekanik
Merupakan
pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan kimia, seperti
batuan besar yang pecah dan berubah menjadi kecil, selanjutnya sampai halus,
tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya.
ü Pelapukan
Kimia
Merupakan
pelapukan batan meleui proses kimia yang disertai perubahan susunan zat dari
mineral batuan induknya. Pelapukan kimia terjadi karena air atmosfer, gua asam
arang dan oksigen dari udara.
ü Pelapukan
Organis
Pelapan batuan
karena akar tanaman, rumahbinatang yang menempel batuan, atau karena ulah
manusia.
b. Pengikisan
(erosi)
Adalah pengikisan
permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda seperti air
mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus.
Erosi menurut
penyebabnya dapat dibagi atas empat macam:
Erosi Aliran
Permukaan terjadi apabila intensitas dan lamanya hujan melebihi kapasitas
infiltrasi.
Erosi Angin
disebabkan oleh angin, yang disebut juga deflasi atau ablasi. Erosi ini banyak
terjadi di daerah gurun. Ciri-ciri yang dapat diamati akibat erosi angin adalah
batu jamur. Bentuk erosi yang disebabkan angin dapat dibedakan sebagai berikut:
· Tiupan
angin menerbangkan partikel debu ke tempat yang jauh.
· Angin
menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir.
· Kerikil
dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan tertinggal di
belakang permukaan. Bongkahan tersebut akan tergores dan mengikis batuan
lainnya.
Ø Erosi
Gletser atau erosi glasial adalah erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es
yang bergerak menuruni lereng. Dapat terjadi di pegunungan yang tertutup salju.
Ciri khas bentuk lahannya adalah adanya alur-alur lembah yang arahnya relatif
sejajar. Jika berlangsung lama akan membuat lembah-lembah dalam berbentuk huruf
U.
Ø Erosi Air
Laut disebut abrasi atau erosi marine. Erosi ini disebabkan gelombang yang
mampu mengikis batuan yang ada di pantai, kemudian diendapkan di sekitar
pantai. Beberapa bentuk lahan akibat erosi air laut antara lain:
• Cliff,
yakni pantai berdinding curam hingga tegak.
• Relung,
yakni cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
• Dataran abrasi,
yakni hamparan wilayah yang datar akibat abrasi dan dapat terlihat jelas pada
pasang surut.
Menurut
kecepatannya erosi dapat dibagi dua:
• Erosi Geologi
(Erosi Alami), yaitu erosi yang berjalan sangat lambat, di mana jumlah tanah
tererosi sama dengan jumlah tanah terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya, karena
terjadi dalam keseimbangan alami.
• Erosi Dipercepat (Accelarated Erosion) adalah erosi yang terjadi lebih cepat
akibat aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah
tererosi lebih besar dibanding tanah terbentuk. Berjalan sangat cepat sehingga
tanah di permukaan hilang.
Erosi dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut:
• Curah hujan.
Intensitas hujan dapat mempengaruhi erosi. Semakin deras hujan, maka semakin
besar erosi yang ditimbulkan.
• Sifat-sifat
tanah. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah
tekstur tanah, struktur tanah, daya infiltasi/permeabelitas tanah, dan
kandungan bahan organik.
•
Lereng/topografi. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau
panjang.
• Vegetasi.
Vegetasi mempunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air hujan agar
tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan
memperbanyak air infiltrasi, serta penyerapan air di dalam tanah diperkuat
transpirasi/penguapan air lewat vegetasi.
• Manusia.
Tindakan manusia seringkali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu
mempercepat erosi.
c. Sedimentasi
Sedimentasi
merupakan hasil proses erosi. Bentuk-bentuk dalam proses sedimentasi:
v Pesisir
adalah proses pengendapan didaerah pantai.
v Dune
adalah bukit pasir didaerah yang terjadi sebagai akibat hembusan angin didaerah
pasir yang luas.
v Spit
adalah materi pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat di muka teluk,
berberbentuk memenjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan.
Sedangakan ujung yang lain terdapat di laut.
v Delta
adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang dibawa oleh ariran sungai di
daerah pantai.
Dalam proes
sedimentasi akan menghasilkan batuan sedimentasi. Batuan sedimen juga dapat
diklasifikasikan berdasrkan tenaga alam yang mengangkut dan tempat sedimen.
a. Berdasarkan
tenaga alam yang mengangkutnya ada empat macam sedimen.
1) Sedimen
akuatis : pengendapan oleh air
2) Sedimen
aeris : pengendapan oleh angin
3) Sedimen
glasial : pengendapan oleh es
4) Sedimen
marin : pengendapan oleh air laut
b. Berdasarkan
tempatnya ada lima macam sedimen
a. Teristis
: pengendapan di darat
b. Sedimen
fluvial : pengendapan di sungai
c. Sedimen
limmis : pengendapan di rawa-rawa
d. Sedimen
marin : pengendapan di laut
e. Sedimen
glasial : pengendapan di daerah es
Daerah-daerah
Gempa Bumi
Gempa bumi banyak
terjadi di daerah yang masih labil. Daerah ini adalah:
a. Rangkaian
Mediterania, seperti Balkan, Iran, India, Indonesia
b. Rangkaian
Sirkum Pasifik, seperti Jepang, Filipina, Chili, dan daerah Amerika Tengah.
Indonesia adalah
daerah pertemuan antara rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik. Di
Indonesia proses pembentukan pegunungan juga masih berlangsung. Oleh karena
itu, di Indonesia banyak terjadi gempa bumi. Intensistas gempa bumi di suatu
tempat akan ditentukan oleh:
a. Jarak
tempat ke episentrum
b. Kedalaman
gempa
c. Keadaan
geologi setempat
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Lapisan kulit bumi
tempat manusia hidup merupakan bagian dari kerak bumi. Segala kejadian atau
peristiwa di kulit bumi tidak terlepas dari segala aktivitas kerak bumi, yaitu
dari poses tenaga geologis, berupa tenaga endogen sebagai tenaga pembentuk muka
bumi dalam bentuk epirogenesis dan orogensis, yang pada akhirnya menghasilkan
relief. Tenaga inilah yang mula-mula membentuk muka bumi dalam bentuk
tinggi-rendah, menonjol, datar atau membentuk lekukan. Terbentuknya relief
semata-mata bukanlah hasil dari tenaga endogen, namun tenaga eksogen pun ikut
berperan melalui proses pelapukan, pengerosian, dan sedimentasi.
Dari hasil
bentukan kedua tenaga ini, kita akan mendapatkan hamparan muka bumi, mulai dari
puncak gunung yang paling tinggi sampai ke tepi pantai, bahkan dasar laut, agar
dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas.